Pernahkah kita menengok langit yang biru di siang hari dan berwarna oranye di sore hari? Pernahkah kita menyentuh embun di pagi hari? Pernahkah kita menikmati rembulan di malam purnama?
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Namun juga pernahkah kita merasa bahwa kita sedang “melihat” (ciptaan) Allah. Melihat disini artinya melihat dengan mata hati. Melihat dengan ruhani yang bersih.
Niscaya jika sampai tersentuh dengan semua Ciptaan Allah ini, air mata akan menetes. Mata akan basah “melihat dan bahkan merasakan” keagungan Ilahi. Langit, bintang, bulan, matahari, awan dan berbagai keindahan alam ini menjadi sebuah ayat yang “hidup” dalam diri kita.
Itulah mengapa Al Quran dengan indahnya menyentuh hati ini dengan orang yang sadar akan semua perubahan itu sebagai seseorang yang tergolong Ulil Albab, Manusia Tercerahkan, Manusia yang memiliki indra paripurna.
[3:190] Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
Kalau kita sampai merasakan perubahan di alam semesta ini kemudian sampai meneteskan air mata karena terharu menyadari akan Kebesaran Ilahi, beruntunglah ! Beruntung karena dalam perjalanan hidup kita ternyata sentuhan Alam sudah cukup memberikan bukti akan Allah. Pergantian hari yang dirasakan setiap hari menjadi sesuatu yang penuh dengan hikmah bagi ruhani ini.
Ini bisa juga berarti kita telah melihat Ciptaan Allah dalam sebenar-benarnya.
Pandanglah sekali lagi langit dengan mata bathin.Jangan hanya memandang dengan kedua mata kita. Niscaya bathin ini akan menembus dunia hakikat. Mata Ruhani ini akan membuat pergantian waktu menjadi sesuatu yang mempertembal keyakinan betapa Allah hadir sangat dekat.
Pergantian waktu membawa fenomena-fenomena alam yang akhir-akhir ini sering muncul :
- Bencana alam
- Banjir
- Tanah longsor
- Gempa bumi
- Kebakaran
-
- Fenomena hujan darah di Kerala India bagian Selatan
- Fenomena hujan Kodok di Jepang
- Fenomena Hujan Ikan di Australia
- Fenomena Air Terjun Merah seperti darah di Laut Antartika Kutub Selatan
-
- Serta fenomena (…. Penyimpangan-penyimpangan yang telah dilakukan manusia….
Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya …
(Q.s. al-Hajj: 7).
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) itu pasti akan datang.
(Q.s. al-Hijr: 85).
Sesungguhnya as-Sa‘ah (Hari Kiamat) pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya …
(Q.s. al-Mu’min: 59).
Hadits-hadits Nabi :
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga … sering sekali terjadi gempa-gempa.
(H.r. Bukhari)
Ada dua kejadian besar sebelum Hari Pengadilan … dan tahun-tahun di mana terjadi gempa-gempa.
(Diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a.)
Orang miskin akan bertambah jumlahnya.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum Ma-mubid alhumum)
Kekayaan hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya saja, dengan tidak ada manfaatnya bagi orang-orang miskin.
(H.r. Tirmizi)
Perzinaan akan lazim dilakukan secara terang terangan.
(H.r. Bukhari)
Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa menyebarnya hubungan kelamin di luar nikah di tengah masyarakat adalah sebuah tanda:
As-Sa‘ah akan tiba manakala perzinaan telah merajalela.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
Lemahnya nilai-nilai moral dan rasa malu digambarkan dalam sabda-sabda berikut:
Saat Akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).
(H.r. Ibnu Hibban dan Bazzar)
Menarik untuk dilihat bahwa, baru-baru ini, pemandangan prostitusi yang tertangkap oleh kamera-kamera tersembunyi telah disiarkan di saluran-saluran televisi. Para pelacur melakukan perzinaan dengan para pelanggan mereka di tempat terbuka di tengah jalan. Ini adalah tanda lain dari Hari Akhir yang diberitahukan dalam sebuah hadis; jutaan orang telah menyaksikan tanda ini. Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa bersikap toleran terhadap perbuatan homoseksual sebagai suatu cara hidup yang normal adalah sebuah tanda penting dari periode sebelum Hari Akhir.
Laki-laki akan meniru-niru perempuan; dan perempuan akan meniru-niru laki-laki.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, ad-Durr-Mantsur)
Orang-orang akan memperturutkan hawa nafsunya dalam melakukan perbuatan homoseksual dan lesbianisme.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Akan tiba suatu masa pada umatku, tatkala tak ada yang tersisa dari al-Qur’an kecuali bentuk lahirnya, dan tak ada yang tersisa dari Islam kecuali namanya dan mereka akan menyebut diri mereka dengan nama ini walaupun mereka adalah orang-orang yang paling jauh darinya.
(Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)
Sebuah perbandingan yang dibuat di dalam Surat Jumu’ah, ayat 5: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (menerapkan sesuai dengan hukumnya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal …” Tak ada keraguan bahwa ayat ini merupakan sebuah peringatan bagi kaum muslimin, yang mengingatkan mereka agar berhati-hati supaya tidak terperosok ke dalam kesalahan besar yang sama. Al-Qur’an diturunkan sebagai kitab suci yang menjadi hidayah bagi manusia untuk dikaji.
Nabi Muhammad saw. bersabda bahwa, walaupun faktanya al-Qur’an akan dibaca, namun ilmu dan hikmah yang terkandung di dalamnya tidak akan dipikirkan dengan mendalam. Ini adalah satu tanda lain lagi tentang waktu dari Akhir Zaman.
Akan tiba suatu masa pada umat ini tatkala orang-orang akan membaca al-Qur’an, namun al-Qur’an itu tidak akan jauh — menuju kalbu mereka, melainkan — sebatas (dari tenggorokan mereka).
(H.r. Bukhari)
Rasulullah saw. berbicara mengenai sesuatu dan bersabda:
“Akan terjadi di mana ilmu tidak ada lagi.” (Ziyad) bertanya: “Ya Rasulullah, bagaimana ilmu akan lenyap padahal kami masih membaca al-Qur’an dan mengajarkan bacaannya kepada anak-anak kami, dan anak-anak kami pun akan mengajarkannya kepada anak-anak mereka hingga Hari Kebangkitan?” Beliau saw. bersabda: “Ziyad, tidakkah orang-orang Yahudi dan Nasrani membaca Taurat dan Injil namun tidak berbuat sesuai dengan apa yang terkandung di dalamnya?”
(H.r. Ahmad, Ibnu Majah, Tirmizi)
Akan tiba suatu saat di mana seorang laki-laki tidak peduli lagi tentang bagaimana caranya dia memperoleh sesuatu, entah itu dengan cara halal ataukah haram.
(H.r. Bukhari)
Akan tampak pada masa akhir nanti orang-orang yang akan memperoleh keuntungan duniawi dengan menggunakan agama.
(H.r. Tirmizi)
Rasulullah saw. bersabda, “Pada Akhir Zaman akan muncul orang-orang yang tidak segan-segan menggunakan agama demi tujuan-tujuan duniawi dan mengenakan shuf (pakaian dari bahan bulu domba) di depan umum untuk memperlihatkan kesahajaan. Lidah mereka lebih manis daripada gula, tetapi hati mereka adalah hati serigala.”
(H.r. Tirmizi)
Pada Akhir Zaman di kalangan orang-orang beriman, orang-orang, yang menghias masjid-masjid namun hati mereka sendiri dibiarkan berada dalam puing-puing, yang tidak merawat agama mereka sebagaimana halnya mereka begitu pedulinya terhadap pakaian mereka, yang mengabaikan kewajiban-kewajiban agama mereka demi kepentingan duniawi mereka, akan bertambah banyak jumlahnya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Hari Kiamat tidak akan tiba hingga yang tersisa adalah orang-orang yang tidak menyadari kebaikan ataupun tak pernah mencegah kemungkaran.
(H.r. Ahmad)
Menjelang as-Sa‘ah (Hari Kiamat), amal saleh makin sedikit.
(H.r. Bukhari)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala suara suara ditinggikan di dalam masjid-masjid.
(H.r. Tirmizi)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) akan tiba manakala para penguasa adalah penindas.
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
Akan datang suatu masa pada umatku di mana … masjid-masjid akan dipenuhi manusia namun kosong dari hidayah yang benar.
(Ibnu Babuya, Tsawab al-A‘mal)
Akan datang suatu masa di mana orang-orang menjadikan masjid sebagai tempat pertemuan.
(Diriwayatkan oleh Hasan r.a.)
Siapa saja yang membaca al-Qur’an maka mintalah (ganjarannya) kepada Allah. Karena pada saat-saat terakhir nanti akan banyak orang yang membaca al-Qur’an dan meminta upah darinya kepada orang lain.
(H.r. Tirmizi)
Manakala al-Qur’an dibaca seperti sedang menyanyikan sebuah lagu, dan manakala seseorang dimuliakan karena membaca, dengan demikian, walaupun dia bukan orang alim (berilmu)…
(Ath-Thabarani, Al-Kabir)
Hari Kiamat akan tiba manakala orang-orang percaya kepada bintang-bintang dan menolak al-Qadar (takdir Allah).
(Al-Haytsami, Kitab al-Fitan)
Tak disangsikan, akan tiba suatu masa pada manusia di mana tak seorang pun akan selamat dari riba. Apabila seseorang dapat menghindarkan diri agar tak terlibat secara langsung, namun dia tidak akan lolos dari asap-asap (akibat-akibat)nya … Akibatakibatnya ini bagaimanapun akan mengenainya.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)
Akan tiba suatu masa di mana orang-orang kaya akan pergi haji untuk bertamasya, orang yang berpunya untuk kepentingan bisnis, orang bijak untuk pamer dan orang miskin untuk mengemis.
(Diriwayatkan oleh Anas r.a.)
Akan ada tahun-tahun penipuan, di mana orang-orang yang memiliki amanah tidak akan dipercayai sedangkan orang yang pembohong akan dipercaya.
(Ibnu Katsir)
(Ibnu Katsir)
Akan tiba tahun-tahun terjadinya kebingungan. Orang-orang akan mempercayai seorang pembohong, dan tidak percaya kepada orang yang berkata jujur. Orang-orang tidak akan mempercayai seorang yang memiliki sifat amanah, dan mempercayai orang yang memiliki sifat khianat.
(H.r. Ahmad)
Hari Pengadilan tidak akan tiba hingga orang-orang yang paling rendah adalah orang-orang yang paling berbahagia.
(H.r. Tirmizi)
Pada Akhir Zaman, orang-orang akan menjalankan perniagaan mereka namun hampir tak ada seorang pun yang dapat dipercaya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Sungguh, ketika tiba Saat Terakhir, akan terdapat… kesaksian palsu dan penggelapan bukti-bukti.
(H.r. Ahmad dan Hakim) .
Sebelum tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat), akan ada salam khusus bagi orang-orang yang diistimewakan.
(H.r. Ahmad)
Tidak akan ada Pengadilan hingga salam tidak diberikan kepada orang-orang namun hanya kepada orang-orang tertentu saja.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Hanya orang-orang yang dikenal saja yang akan mendapatkan ucapan salam …
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)
Tatkala kekuasaan atau otoritas diserahkan ke tangan orang-orang yang tidak layak, maka tunggulah kehancurannya (Kiamat).
(H.r. Bukhari)
Seseorang tidak lagi memiliki ikatan kasih sayang dengan ibunya, dan mengusir ayahnya jauh-jauh …
(H.r. Tirmizi)
Pertama-tama akan ada keributan pada diri sese-orang mengenai keluarganya, harta bendanya, diri nya sendiri, anak-anaknya, tetangga-tetangganya.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Manakala yang tua tidak mengasihi yang muda, manakala yang muda tidak menghormati yang tua … tatkala anak-anak jadi pemarah … maka Pengadilan sudah sangat dekat.
(Diriwayatkan oleh Umar r.a.)
Perceraian akan menjadi peristiwa sehari-hari.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
Akan terdapat banyak sekali anak-anak yang lahir dari perzinaan.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Kepicikan dan keserakahan akan berlipat ganda.
(H.r. Muslim dan Ibnu Majah)
Pada saat itu, orang-orang akan menjual agamanya demi secuil benda-benda duniawi.
(H.r. Ahmad)
Pada Hari Akhir, akan ada orang-orang yang ketika bertemu mereka saling mengutuk dan mencela, bukannya saling memberi salam.
(‘Allamah Jalaluddin Suyuthi, Durar-Mantsur)
Akan ada banyak sekali tukang kritik, al-qashshash (tukang cerita), yang suka melakukan ghibah (membicarakan kejelekan seseorang dari belakang), dan tukang ejek di tengah masyarakat.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul ‘Ummaal)
Ketika Pengadilan makin dekat … orang-orang yang paling dihormati pada zaman itu adalah para penjilat dan orang-orang yang suka mencari muka.
(H.r. Bukhari dan Muslim)
Saat Akhir tidak akan tiba hingga munculnya orang-orang yang mencari nafkah dengan lidah mereka sebagaimana halnya sapi makan dengan lidahnya.
(H.r. Tirmizi).
Penipuan dan kecurangan akan menjadi hal yang lazim.
(‘Allamah Safarini, Ahwal Yaum al-Qiyamah)
Penyuapan akan disebut hadiah, dan akan dianggap halal.
(Amal ad-Din al-Qazwini, Mufid al-‘Ulum wa-Mubid al-Humum)
As-Sa‘ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga meningkatnya pembunuhan.
(H.r. Bukhari)
Kemampuan baca tulis akan meningkat — tatkala Pengadilan semakin dekat.
(Ahmad Dhiya’ ad-Din al-Kamushkhanawi, Ramuz al-Ahadits)
Tidak akan ada [Hari] Pengadilan — hingga gedunggedung yang sangat tinggi dibangun.
(Diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
As-Sa‘ah (Hari Kiamat) tidak akan tiba hingga manusia berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.
(H.r. Bukhari)
Hari Akhir tidak akan tiba hingga … waktu berjalan dengan cepatnya.
(H.r. Bukhari)
Jarak-jarak yang sangat jauh akan dilintasi dengan waktu singkat.
(H.r. Ahmad, Musnad)
Saat Akhir tidak akan tiba sebelum waktu menyusut, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam, dan sejam bagaikan nyala lilin.
(H.r. Tirmizi)
Hari Akhir tak akan tiba sebelum seseorang berbicara dengan gagang cambuknya.
(H.r. Tirmizi)
Tak ada Hari Pengadilan … hingga seseorang berbicara dengan suaranya sendiri.
(Mukhtashar Tadzkirah karya Qurthubi)
Tanda hari itu: Sebuah tangan akan menjulur dari langit, dan orang-orang akan menyaksikannya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Suatu suara yang memanggil namanya … dan bahkan orang-orang di timur dan barat akan mendengarnya.
(Ibnu Hajar Haytsami, Al-Qawl al-Mukhtashar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazhar)
Suara ini akan tersebar ke seluruh penjuru dunia, dan setiap suku bangsa akan mendengarnya dalam bahasa mereka.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
Sebuah suara dari langit yang mana setiap orang akan mendengarnya dalam bahasa mereka sendirisendiri.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi ‘Alamat al-Mahdi Akhir az-Zaman)
DLL
NABI PALSU
Husnul Khâtimah (akhir yang baik)
Artinya: “Ya Tuhan sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman: “Barimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta matikanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Tuhan, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji.” (QS. Âli Imrân: 193-294).